Komisi IV: BPTP Harus Adaptif Terhadap Perubahan

11-10-2022 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Azikin Solthan pada pertemuan dalam kunjungan kerja reses Komisi IV DPR di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu lalu (8/10/2022). Foto: Eki/nvl

 

Adanya peleburan sejumlah lembaga atau badan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan sejumlah pekerjaan rumah, salah satunya bagi Kementerian Pertanian. Berdasarkan Perpres nomor 117 tahun 2022, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian dan Badan Ketahanan Pangan dihilangkan dan muncul badan baru yaitu Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP).

 

Sayangnya, hingga kini Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) belum mengeluarkan keputusan mengenai tugas dan fungsi atau job description dari badan tersebut. Begitu pula dengan personil dan anggarannya.

 

“Untuk itu, melalui forum ini, saya meminta Komisi IV melakukan koordinasi dengan kementerian terkait agar proses keluarnya tugas dan fungsi itu bisa disegerakan. Agar anggarannya bisa ditetapkan oleh komisi IV,” usul Anggota Komisi IV DPR RI Azikin Solthan pada pertemuan dalam kunjungan kerja reses Komisi IV DPR di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu lalu (8/10/2022).

 

Adanya perubahan badan pada Kementan juga secara otomatis akan berdampak pada tugas dan fungsi unit kerja di bawahnya, termasuk BPTP yang sebagai pelaksana pengkajian, perakitan, pengembangan, dan diseminasi teknologi Pertanian.

 

Disisi lain, Anggota Komisi IV DPR RI I Made Urip, mendorong agar personel di BPTP, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan agar adaptif terhadap segala perubahan tugas dan fungsi barunya nanti. Menurutnya BPTP harus menyesuaikan diri, melakukan inovasi juga dengan tugas baru sebagai standarisasi dan sertifikasi di sektor pertanian. 

 

"BPTP juga harus menyesuaikan inovasinya dengan pertumbuhan ekonomi, masyarakat dan komunitas-komunitas di sektor pertanian, sehingga standarisasi dan sertifikasi itu bisa kita lakukan dengan tepat untuk mendukung produktivitas pertanian kita,” papar I Made Urip.

 

Sementara itu Anggota Komisi IV lainnya, Darori Wonodipuro, mendorong agar BPTP kedepannya melakukan standarisasi atau penelitian terkait pertanian yang lebih mutakhir. “Misalnya pada padi unggulan, bagaimana petani bisa mendapatkan hasil produksi yang tinggi tapi rasanya enak. Sebab kadang-kadang ada hasil penelitian misalnya produksi padinya tinggi namun rasanya tidak enak atau sebaliknya. Jadi keduanya harus dikawinkan,” demikian Darori. (eki/aha)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...